Senin, 12 Juni 2023 06:18 WIB
Penulis:Asih
Editor:Asih
SURABAYA | halojatim.com - Delapan belas dari 23 siswa dari Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) Malaysia akan menempuh pendidikan menengah atas sederajad di Sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur.
Hal itu diungkapkan Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru, Mohamad Rizali Noor dikutip dari laman PWMU Jatim, Senin (12/6/2023).
Dikatakannya 18 dari 23 siswa SIJB akan sekolah di SMA, SMK, MA di Jawa Timur karena mereka memilih itu, sisanya di daerah lain di luar Jawa Timur.
BACA JUGA :
Ia menambahkan dari 18 siswa tersebut tersebar di 8 sekolah yaitu Smamda Sidoarjo, Smamda Surabaya, SMKM 7 Gondanglegi, SMKM 3 Mojokerto, SMAM 1 Ngawi, SMAM 1 Malang, MAM 1 Karangasem danSMKM 11 Lamongan.
Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Eko Hardi Ansyahsaat koordinasi secara daring bersama semua sekolah yang terlibat, KJRI serta SIJB menyampaikan dukungannya terhadap program ini. “Setelah koordinasi ini kami berharap ada tindaklanjut yang lebih teknis,” tuturnya.
Ia menjelaskan kepada KJRI bahwa sekolah yang ditunjuk adalah yang memiliki fasilitas pendukung tempat belajar dan juga tempat tinggal, baik dalam bentuk asrama maupun kerja sama dengan panti asuhan Muhammadiyah.
Wakil Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF Phonny Aditiawan Mulyana menjelaskan program ini berawal dari kunjungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) beserta beberapa majelis dan lembaga periode 2015-2020 ke Malaysia.
Kala itu Lembaga Kerja Sama PWM berkoordinasi dengan KJRI Johor Bahru terkait murid yang ada di SIJB agar bisa melanjutkan belajar di Indonesia.
“Di masa-masa akhir kepengurusan PWM periode lalu, Majelis Dikdasmen mendapat surat dari KJRI kemudian ditindaklanjuti oleh pengurus majelis Dikdasmen yang baru,” ucap pria yang biasa disapa Phonny itu.
Ia menambahkan, surat dari KJRI Johor Bahru diusulkan ke PWM dan disetujui untuk diproses lebih lanjut. Majelis Dikdasmen PNF Jatim telah berkoordinasi dengan KJRI Johor Bahru dan SIJB sebanyak empat kali, kemudian berkoordinasi dengan sekolah Muhammadiyah di Jatim.
“Setelah kegiatan hari ini, sekolah memastikan secara teknis agar bisa koordinasi dengan orang tua,” imbuh Phonny.
Bagikan