16 Kampus di Australia Jalin Kerjasama dengan ITS, Perkuat Bidang Ini

Rabu, 30 Maret 2022 19:03 WIB

Penulis:ifta

IMG-20220330-WA0032.jpg
16 Kampus di Australia Jalin Kerjasama dengan ITS, Perkuat Bidang Ini.

SURABAYA, Halojatim.com- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) saat ini telah menjalin kerjasama dengan 16 kampus di Australia.

Kerjasama dengan Australia ini dalam berbagai bidang, seperti riset dan inovasi.

Sejatinya kerjasama ini sudah lama terjalin, dan kini dipertegas lagi dengan adanya kunjungan dari Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya, Rabu (30/3) di ITS. 

Kedatangnnya ini untuk mempererat hubungan dan kerjasama yang sudah terjalin sejak 2017 lalu. 

Bertempat di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Gedung Rektrorat ITS, pertemuan yang berlangsung kurang lebih satu jam ini dihadiri oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, Direktur Pendidikan ITS Dr Eng Siti Machmudah ST MEng, Direktur Pengembangan Akademik dan Pascasarjana ITS Prof Dr rer pol Heri Kuswanto MSi, serta Direktur Inovasi dan Kawasan Science Technopark (DIKST) ITS Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD. 

Dari pihak Konjen Australia, dipimpin langsung oleh Konsul Jenderal Australia Fiona Hoggart bersama Konselor Pendidikan Riset Australia Han Xiao Zhang dan jajarannya.

Kata dia saat ini sudah terdapat 16 universitas atau institut di Australia yang telah bekerja sama sebagai mitra ITS, antara lain adalah Curtin University, The University of Queensland, dan lain sebagainya. 

“Dengan adanya kolaborasi tersebut, kami sangat antusias untuk menjalin pengembangan riset, terkhusus pada inovasi kembali dengan ITS,” ucapnya.

Han Xiao Zhang mengatakan kolaborasi ITS dengan Australia sudah memasuki pasar teknologi 4.0, di antaranya melalui sains, material, nanotechnology, dan computing engineering. 

Tak hanya itu, Surabaya dan Australia juga semakin menunjukkan eksistensinya melalui program Western Australia and East Java University Consortium (WAEJUC) yang berfokus pada riset akademik dan publikasi internasional.  

ITS juga tergabung dalam Australia-Indonesia Centre (AIC) yang berkolaborasi dengan pemerintahan mengenai teknologi industri. 

Untuk saat ini, ITS dan AIC sendiri telah menyumbangkan dosen laboratorium transportasi di klaster infrastruktur dan dosen laboratorium agriculture planning. 

Menanggapi persoalan tersebut, Rektor ITS yang akrab disapa Ashari tersebut mengungkapkan bahwa ITS selalu siap untuk terus mengembangkan riset dan inovasi di Asia yang akan didukung dengan 10 laboratorium riset inovasi dan empat klaster industri teknologi yang ada di ITS, yaitu otomotif, maritim, robotika, dan digital kreatif industri. 

“Jika nantinya akan dilakukan kolaborasi besar, maka diharapkan akan terjadi sebuah perubahan besar bagi dunia dan universitas,” ujar rektor ITS bangga. (*)