Banyuwangi
Jumat, 08 Oktober 2021 20:56 WIB
Penulis:Asih
Editor:Asih
Petani muda menjadi ujung tombak pertanian Indonesia di masa depan. Karena itulah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengukuhkan 10 ribu petani muda secara simbolis di Surabaya, Jumat (8/10/2021).
Kegiatan yang digelar Komando Kawasan Terpaut Pemuda Tani Indonesia (KKT-PTI) itu juga diikuti secara daring dari berbagai wilayah Tanah Air.
Mentan mengatakan melalui wadah KKT-PTI ini diharapkan bisa menjadi pioner bagi para pemuda dengan pelatihan-pelatihan. "Sesudah itu para pemuda bisa melaksanakan program-program pertanian seperti yang kita harapkan," ujarnya.
Syahrul menyebut lahan pertanian adalah lapangan kerja. "Untuk itu, Presiden Joko Widodo mendorong para pemuda untuk kembali bertani. Sebab pertanian yang baik selalu menjanjikan keuntungan yang maksimal," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Syahrul juga meluncurkan web dan alat pertanian pintar (Altarian). Sebuah alat inovasi teknologi yang dapat mengoperasikan bisnis pertanian dari lokasi manapun, atau jarak jauh, melalui sistem android di telepon seluler.
Koordinator Nasional KKT-PTI Daenk Jamal menjelaskan para pemuda tani melalui wadah organisasi yang dipimpinnya ini dirajut dengan pembekalan edukasi dan teknologi.
"Dengan begitu, saya pikir petani sekarang tidak perlu berkotor-kotor karena adanya teknologi, seperti Altarian yang kita ciptakan ini," ujarnya.
Dia menyontohkan dengan adanya teknologi Altarian, para petani bisa mengoperasikan bisnisnya secara digital dan otomatis. Altarian telah terhubung ke sistem android di telepon seluler melalui aplikasi KKT-PTI bernama "AbangIjo".
"Meskipun kami di Surabaya, dengan depo pertanian yang berlokasi di Jakarta, cukup kami menggunakan android di telepon seluler, sudah bisa mengoperasikan itu semua. Itulah teknologi. Itulah anak-anak muda," ujarnya.
Bagikan