3 Ribu Mahasiswa di Jatim Lolos Program Kampus Mengajar Angkatan 5
SURABAYA | halojatim.com - Program Kampus Mengajar (KM) tahun ini telah memasuki angkatan ke-5.
Melalui Kampus Mengajar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan wadah untuk mahasiswa agar dapat mengembangkan kompetensi.
Tidak hanya itu, mahasiswa sekaligus mengasah kepekaan sosialnya guna menjadi bagian dari proses pembangunan SDM unggul yang inspiratif dan inovatif.
Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengatakan bahwa progam Kampus Mengajar diinisiasi untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas mahasiswa lulusan perguruan tinggi.
“Selain itu, program Kampus Mengajar juga diselenggarakan untuk membantu pendidikan di tingkat dasar dengan memberikan asistensi kepada guru, khususnya di masa pandemi dan pasca pandemi seperti saat ini,” ucap Anindito.
Salah satu peserta KM Angkatan ke-5, Moh. Alfi Mabruri, pada kesempatan ini mengajak peserta KM angkatan kelima lainnya untuk menginisiasi program kreatif dan inovatif di lokasi penugasan.
Setelah melakukan observasi, mahasiswa semester enam program studi Sarjana Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini bersama rekan-rekannya yang juga bertugas di SD Negeri 1 Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, langsung bersemangat menggagas program kolaboratif.
“Saya telah melakukan observasi serta berdiskusi dengan Kepala Sekolah untuk mengaktifkan kembali ekstra kurikuler sepakbola yang telah vakum lewat pendekatan yang menarik minat siswa,” jelas Alfi yang mengikuti acara pelepasan penugasan di Kantor Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur.
Senada dengan itu, Ninis Lailatus Sokhifah, mahasiswa semester enam program studi Sarjana Pendidikan Guru SD di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bina Insan Mandiri Surabaya ini meyakini, semangat menciptakan inspirasi program yang kreatif dan inovatif akan berdampak pada kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Saya dan rekan sejawat mahasiswa lainnya mendapati ruang perpustakaan digabung dengan ruang kelas. Kami memiliki rencana untuk menggunakan salah satu ruang kosong di sekolah menjadi perpustakaan, sehingga siswa dapat membaca buku dengan tenang dan nyaman,” urai Ninis yang akan menggagas program revitalisasi perpustakaan sekolah di Unit Pelaksana Teknis (UPT) SD Negeri 197, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Sebagai informasi, sebanyak lebih dari 3.000 mahasiswa yang berdomisili di Jawa Timur telah dinyatakan lolos menjadi peserta program Kampus Mengajar Angkatan ke-5. Selanjutnya, mereka akan bertugas di lebih dari 900 SD dan SMP yang tersebar di 38 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.
Dukungan Program Kampus Mengajar
Apresiasi kepada Kemendikbudristek atas program Kampus Mengajar yang telah bergulir sejak 2020, datang dari berbagai kalangan. Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati, yang menyampaikan dukungannya sekaligus mengajak seluruh pihak untuk aktif menyukseskan pelaksanaan program.
“Kami ajak adik-adik mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan ke-5 di wilayah Provinsi Jawa Timur untuk berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan. Kami harap, mahasiswa dapat mengambil pelajaran dari praktik kerja nyata ini sehingga dapat memperkaya pengalaman dan berdampak pada meningkatnya kualitas hasil pembelajaran (di sekolah),” urai Lismawati yang hadir sebagai perwakilan dari pemerintah daerah.
Mengakhiri acara, Kepala BBPMP Provinsi Jawa Timur, Sujarno mengatakan bahwa pihaknya mendapat amanah untuk melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah terkait implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Kami akan terus mendukung serta berkolaborasi untuk menyukseskan penugasan mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan ke-5,” ujar Sujarno menyampaikan komitmennya.